4 Ciri-Ciri Orang Sombong dan 4 Tips untuk Mengatasinya.


Pernah-kah Anda bertemu dengan Orang Sombong?
Saya yakin anda pernah dan saya juga pernah bertemu dengan orang seperti itu.

Setidaknya ada 4 Ciri-Ciri Orang Sombong secara umum. Apa saja?


1. Menghargai Diri Sendiri dengan Berlebihan

Contoh Sederhana biasanya terkait HARTA. Menurut saya, Jika menghargai Diri Sendiri karena mendapatkan suatu harta dengan jerih payah sih tidak terlalu masalah. Namun, yang jadi masalah adalah ketika orang tersebut sengaja memamerkan Kekayaan tersebut kepada orang lain dan menganggap orang lain tidak mungkin mampu seperti dia.

Contoh:
"Lihat nih, saya baru saja beli Mobil BMW. Ah, ini mahal, kamu tidak mungkin bisa membelinya."


2. Tidak Suka Diberi Nasehat

Siapa sih yang sempurna di dunia ini? Karena itu ketika kita melakukan kesalahan, nasehat adalah sesuatu yang wajar jika dialamatkan kepada kita. Bagi orang sombong, alih-alih menganggap nasehat itu sebagai sarana untuk memperbaiki diri, Orang sombong akan menganggap itu sebagai penghinaan dan seringkali merespon sebuah nasehat dengan rasa marah.


3. Meremehkan Pendapat Orang Lain

Orang yang sombong cenderung arogan, dan sikap ini membuat orang tersebut mudah dalam meremehkan pendapat yang disampaikan oleh orang lain.

Misalnya dalam suatu forum, si A berkata, "Agar Bisnis ini berhasil, kita harus melakukan B, C, dan D." . Biasanya si sombong langsung berkata, "Kamu baru Belajar Bisnis aja sudah sok tahu, Anak kemarin sore lebih baik diam saja." 

4. Suka dengan Pujian

Biasanya orang Sombong senang dengan pujian. Ketika mencapai sesuatu, langsung saja update status di Facebook dan Media Sosial lainnya, dengan harapan dipuji dan diapresiasi. Sebenarnya tidak salah ketika kita ingin dipuji, yang salah adalah Ketika hal ini sudah masuk ke tahap yang berlebihan. Kapan itu? Pada saat seseorang tidak memberi pujian, kita langsung marah.

Misalnya:
Si Sombong, baru saja selesai jalan-jalan ke luar negeri, dan menceritakan pengalamannya kepada dua temannya si A dan Si B. Si A langsung memberi pujian, "Wah, kamu keren yah udah jalan-jalan ke Eropa. ". Namun, Si B cuma merespon, "Oh, Eropa biasa saja sih.". Mendengar si B, Si Sombong langsung marah dalam hati.

Next,
Pertanyaan sederhana dari saya adalah, "Apa sih penyebab seseorang menjadi sombong?"

Ternyata,
Benih Utama yang menciptakan kesombongan adalah Perasaan "merasa lebih" dari Orang Lain. Baik karena merasa lebih hebat, lebih tua/senior, lebih kaya dan lainnya.

Saya yakin siapapun akan berusaha menjauhi seseorang yang bersikap sombong seperti ini. Dan hal ini akan berdampak, Minimnya Kesempatan untuk Bersosialisasi karena banyak orang tidak mau berteman dengan kita. Ketika hal ini terjadi, maka kesempatan untuk bisa belajar dan ber-networking pasti akan berkurang. Tentu saja, sangat sedikit orang yang mau berteman dengan Orang Sombong.

Cara Mengatasinya?
Banyak klien saya yang sulit mengalami perubahan/transformasi dalam diri sendiri, keluarga dan usaha karena sifat sombong ini. Makanya mengatasi sifat sombong ini adalah pekerjaan mutlak yang perlu kita lakukan.

Salah satu cara TERBAIK agar Benih Utama ini tidak bertumbuh menjadi sebuah kesombongan adalah dengan memiliki sikap yang Rendah Hati.




Bagaimana membentuk Pribadi yang Rendah Hati? Berikut ini ada 4 Tips dari Saya,

  1. Ketika Seseorang memuji kita, kita balas seperlunya saja. Tidak perlu dibalas dengan membanggakan diri. Jika perlu sampaikan pujian juga kepada orang yang memuji kita.
  2. Membiasakan untuk lebih suka melihat hal-hal positif di dalam diri orang lain dan berilah pujian dan apresiasi kepadanya dengan tulus. Hal ini akan membantu kita menjadi rendah hati, karena orang sombong sangat sulit untuk mengapresiasi orang lain.
  3. Mulai belajar lebih banyak mendengar daripada Berbicara. Artinya, sering-seringlah mengasah diri dengan Belajar dari sebanyak-banyaknya orang. 
  4. Berlatih untuk membiasakan diri dengan menggunakan kata-kata yang sopan dan ramah. Kembangkan rasa empati agar kita bisa lebih memahami orang lain daripada menuntut orang lain memahami kita.

"Menariknya, Menjadi pribadi yang rendah hati adalah suatu proses pembelajaran tiada akhir.
Oleh Karena itu, Tetaplah Menjadi Rendah Hati hingga hidup ini berakhir." ~ Rezky Daniel





Rezky Daniel
Founder pusathipnoterapi.com - Pusat Belajar dan Cara Hipnotis, Hipnoterapi dan NLP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Hipnotis (Hipnosis) dengan NLP

Belajar Nilai Kehidupan dari SEKUMPULAN ANGSA

Hipnoterapi Hanya dengan Harga IKHLAS !!