tes hipno

Halo Sobat Pembelajar Hipnosis, Melalui artikel ini, saya akan mengulas sedikit mengenai Ilmu Parenting berdasarkan Pendekatan Hipnosis. Bila berbicara hipnosis, kita akan berbicara mengenai komunikasi. Yah, Komunikasi dengan Pikiran Bawah Sadar orang lain. Berdasarkan perkembangan usianya, seorang Anak dari usia 0 - 12 tahun, adalah seorang Anak yang sangat dominan menggunakan Pikiran Bawah Sadar. Hal ini terlihat dari salah satu sifat pikiran bawah sadar, yaitu "imajinatif", seperti bermain masak-masakan, bermain mobil-mobilan, merasa dirinya sebagai tokoh superhero tertentu, dan lain-lain. Karena seorang anak masih menggunakan pikiran bawah sadarnya dengan dominan, artinya seorang anak akan sangat sugestif terhadap orang yang punya figur otoritas yang lebih tinggi terhadapnya, yaitu : Orang Tua. Artinya, apa yang Anda katakan kepada Anak Anda, akan ditangkap dan diterima seorang anak sebagai suatu kebenaran. Berikut ini adalah sebuah cerita ringan yang akan memperjelas mak

Halo Sobat Pembelajar Hipnosis, Melalui artikel ini, saya akan mengulas sedikit mengenai Ilmu Parenting berdasarkan Pendekatan Hipnosis. Bila berbicara hipnosis, kita akan berbicara mengenai komunikasi. Yah, Komunikasi dengan Pikiran Bawah Sadar orang lain. Berdasarkan perkembangan usianya, seorang Anak dari usia 0 - 12 tahun, adalah seorang Anak yang sangat dominan menggunakan Pikiran Bawah Sadar. Hal ini terlihat dari salah satu sifat pikiran bawah sadar, yaitu "imajinatif", seperti bermain masak-masakan, bermain mobil-mobilan, merasa dirinya sebagai tokoh superhero tertentu, dan lain-lain. Karena seorang anak masih menggunakan pikiran bawah sadarnya dengan dominan, artinya seorang anak akan sangat sugestif terhadap orang yang punya figur otoritas yang lebih tinggi terhadapnya, yaitu : Orang Tua. Artinya, apa yang Anda katakan kepada Anak Anda, akan ditangkap dan diterima seorang anak sebagai suatu kebenaran. Berikut ini adalah sebuah cerita ringan yang akan memperjelas mak

Halo Sobat Pembelajaran Hipnotis, saat ini saya akan sedikit membahas mengenai fenomena santet.  Beberapa bulan yang lalu, ada seorang bapak karena suatu alasan meminta uangnya kembali setelah anaknya mengikuti salah satu program di bimbingan belajar yang saya punya, lalu karena memang kesalahan ada di pihak anaknya (saat itu ada ketentuan minimal kehadiran di dalam kelas adalah 80%, sedangkan persentase kehadiran anaknya cuma 52%), bapak tersebut mengancam untuk menyentet staff saya dengan ilmunya jika tetap tidak mau dikembalikan uangnya (padahal sudah diberitahu bisa diselesaikan dengan jalan pengadilan).  Tidak cuma sampai di situ, si bapak yang memang sudah berpakaian seperti dukun, kemudian membuat semacam ritual (ada sesajennya) di tempat saya tersebut. Yah, wajar aja, seluruh staff saya jadi ketakutan. Dengan segera salah seorang staff menelpon saya yang kebetulan sedang berada di tempat lain untuk melaporkan hal ini. Setelah saya memahami kejadiannya, saya pun berbicar a kepad

Halo Sobat Pembelajaran Hipnotis, saat ini saya akan sedikit membahas mengenai fenomena santet.  Beberapa bulan yang lalu, ada seorang bapak karena suatu alasan meminta uangnya kembali setelah anaknya mengikuti salah satu program di bimbingan belajar yang saya punya, lalu karena memang kesalahan ada di pihak anaknya (saat itu ada ketentuan minimal kehadiran di dalam kelas adalah 80%, sedangkan persentase kehadiran anaknya cuma 52%), bapak tersebut mengancam untuk menyentet staff saya dengan ilmunya jika tetap tidak mau dikembalikan uangnya (padahal sudah diberitahu bisa diselesaikan dengan jalan pengadilan).  Tidak cuma sampai di situ, si bapak yang memang sudah berpakaian seperti dukun, kemudian membuat semacam ritual (ada sesajennya) di tempat saya tersebut. Yah, wajar aja, seluruh staff saya jadi ketakutan. Dengan segera salah seorang staff menelpon saya yang kebetulan sedang berada di tempat lain untuk melaporkan hal ini. Setelah saya memahami kejadiannya, saya pun berbicar a kepad

Budi sedang asyik menonton sebuah acara hipnotis (atau hipnosis) di televisi dan sang subjek Hipnotis (atau suyet) dihipnotis untuk berjoget seketika mendengarkan sebuah lagu ataupun musik apapun. Lalu setelah "dibangunkan" ke "kondisi normal", suyet tidak mengingat apapun yang terjadi saat proses hipnotis yang telah terjadi. Tidak heran, setelah melihat tayangan diatas, Budi dan juga banyak masyarakat awam langsung menyimpulkan bahwa Hipnotis membuat orang lain menjadi tidak sadar atau tidak menyadari atas segala tindakan yang dilakukan saat proses hipnotis berlangsung. Hal ini juga membuat Hipnotis berkembang menjadi sebuah ilmu yang ada hubungannya dengan sihir atau mistis. Mengapa bisa menyimpulkan seperti itu? Jawabannya adalah karena TIDAK TAHU! Yah, Benar sekali, pikiran manusia menganalisis sesuatu selalu berdasarkan apa yang dia tahu. Apa yang seseorang tahu ini berdasarkan dari "Bank Data" yang berada pada pikiran bawah sadar seseorang. Bank Data

Budi sedang asyik menonton sebuah acara hipnotis (atau hipnosis) di televisi dan sang subjek Hipnotis (atau suyet) dihipnotis untuk berjoget seketika mendengarkan sebuah lagu ataupun musik apapun. Lalu setelah "dibangunkan" ke "kondisi normal", suyet tidak mengingat apapun yang terjadi saat proses hipnotis yang telah terjadi. Tidak heran, setelah melihat tayangan diatas, Budi dan juga banyak masyarakat awam langsung menyimpulkan bahwa Hipnotis membuat orang lain menjadi tidak sadar atau tidak menyadari atas segala tindakan yang dilakukan saat proses hipnotis berlangsung. Hal ini juga membuat Hipnotis berkembang menjadi sebuah ilmu yang ada hubungannya dengan sihir atau mistis. Mengapa bisa menyimpulkan seperti itu? Jawabannya adalah karena TIDAK TAHU! Yah, Benar sekali, pikiran manusia menganalisis sesuatu selalu berdasarkan apa yang dia tahu. Apa yang seseorang tahu ini berdasarkan dari "Bank Data" yang berada pada pikiran bawah sadar seseorang. Bank Data

Membuat, Mengingat dan Menggunakan Script. Artikel ini adalah Lanjutan dari Part I dan Part II . Apabila Anda belum membacanya silakan membacanya terlebih dahulu sebelum membaca artikel ini. Dalam teknik “self Hipnosis” , scripts merupakan kumpulan-kumpulan kalimat yang telah dirangkai sedemikian mungkin sehingga mudah diterima oleh pikiran sadar maupun bawah sadar.  Biasanya script dapat Anda buat terlebih dahul u sebelum proses self hipnosis Anda lakukan. Script yang telah Anda buat  dapat dihafalkan terlebih dahulu baru kemudian dapat Anda ungkapkan saat proses  self hipnosis  dilakukan. Dalam membuat Script maka gunakan bahasa yang paling nyaman menurut Anda, bukan menurut orang lain, ataupun menurut artikel ini. Script pada saat self hypnosis sebaiknya disusun mulai dari tahapan Pra Induksi, Induksi, Pendalaman, Pemograman Diri dan Terminasi/Pengakhiran. Kata-kata ”Saya” bisa diganti dengan ” Aku” atau bisa Anda ganti dengan ” Ane” , ”Gue” , ”Daku”, dll yang penting semuanya kat

Membuat, Mengingat dan Menggunakan Script. Artikel ini adalah Lanjutan dari Part I dan Part II . Apabila Anda belum membacanya silakan membacanya terlebih dahulu sebelum membaca artikel ini. Dalam teknik “self Hipnosis” , scripts merupakan kumpulan-kumpulan kalimat yang telah dirangkai sedemikian mungkin sehingga mudah diterima oleh pikiran sadar maupun bawah sadar.  Biasanya script dapat Anda buat terlebih dahul u sebelum proses self hipnosis Anda lakukan. Script yang telah Anda buat  dapat dihafalkan terlebih dahulu baru kemudian dapat Anda ungkapkan saat proses  self hipnosis  dilakukan. Dalam membuat Script maka gunakan bahasa yang paling nyaman menurut Anda, bukan menurut orang lain, ataupun menurut artikel ini. Script pada saat self hypnosis sebaiknya disusun mulai dari tahapan Pra Induksi, Induksi, Pendalaman, Pemograman Diri dan Terminasi/Pengakhiran. Kata-kata ”Saya” bisa diganti dengan ” Aku” atau bisa Anda ganti dengan ” Ane” , ”Gue” , ”Daku”, dll yang penting semuanya kat

Artikel ini adalah Lanjutan dari Artikel Step by Step Teknik Step Hypnosis (Part-I), silakan baca dengan klik disini! Pada saat memprogram ulang pikiran bawah sadar Anda. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan antara lain : 1. Self talk. Anda dapat berbicara dalam hati dan mengkomunikasikan tentang berbagai permasalahan yang sedang Anda hadapi. Komunikasikan secara lengkap, Anda dapat melakukannya dengan sentuhan-sentuhan emosi Anda, mungkin Anda larut dalam tangisan, atau amarah atau apapun itu, yang pada intinya Anda telah mencurahkan segala unek-unek isi kepala Anda kepada hati Anda. Dan ingat,  dalam  self talk , Anda dapat melibatkan Tuhan sebagai Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Serahkannya semuanya kepada Tuhan. Saat Anda dalam keadaan bingung, mencekam dan bahkan ketakutan, maka Anda dapat berkeluh kesah kepada Tuhan, namun biasakan menggunakan kalimat pertanyaan yang dapat Anda kreasikan sesuai dengan intuisi Anda. No Contoh Kondisi Kalimat Self Talk Kondisi yang dirasak