Perbedaan Hipnotis (Hipnosis) dengan NLP


Saya yakin banyak di antara anda yang masih bingung dalam membedakan antara Hipnotis (Hipnosis) dengan NLP. Banyak sekali orang yang menghubungi kami memiliki kesulitan antara memilih mengikuti Pelatihan Hipnosis atau NLP. Biasanya kalau hal ini terjadi, saya akan menawarkan untuk mengikuti kedua kelas saya tersebut. Untuk Pembelajaran Kelas Hipnosis & Hipnoterapi dapat dilihat di sini dan untuk Pelatihan NLP dapat dilihat di sini.


Melalui artikel ini saya akan mencoba membuat penjelasan antara Hipnosis dan NLP. Sebelum saya menjelaskan perbedaannya, saya akan menjelaskan Asal Muasal kata Hipnosis dan NLP ini muncul.

Sejarah Hipnosis vs Sejarah NLP


Sejarah Hipnosis

Kata Hypnosis pertama kali diperkenalkan oleh dr. James Braid, Seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia pada Tahun 1843 pada bukunya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism“. Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa Hypnosis adalah Kondisi Tidurnya Saraf Seseorang (Mata Tertutup). Dalam kondisi Hipnosis, seseorang bisa mengalami katalepsi (perasaan kaku), anastesia (berkurang/hilangnya rasa sakit) dan amnesia (lupa terhadap sesuatu). Hipno sendiri berasal dari kata Hypnos yang berarti Dewa Tidur & Mimpi menurut mitologi Yunani.
Yang menariknya adalah Pada Tahun 1847, dr. James Braid menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”atau Mata Terbuka. Bahkan James Braid sendiri menyadari bahwa pilihan kata hypnosis kurang tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi / fokus kepada satu ide.

Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah menjadi populer.
Sejak saat itu, diberikan perbedaan istilah dalam Dunia Hipnosis, yaitu:
  1. Conventional Hypnosis / Formal Hypnosis adalah Hipnosis yang menekankan pentingnya prosedural membuat klien memasuki kondisi hipnosis dengan menutup mata (sleep trance) 
  2. Modern Hypnosis / Informal Hypnosis adalah Hipnosis yang meyakini bahwa Semua Komunikasi yang Efektif adalah Hipnosis. Dasar pemikirannya adalah pada dasarnya manusia selalu keluar masuk kondisi Hipnosis (Trance) tanpa harus menutup mata (seperti menangis menonton film sedih, senang kegirangan saat melihat diskon/sale, dll), sehingga tidak perlu harus melalui prosedur mata tertutup untuk memasuki kondisi hipnosis.
Salah satu Penghipnosis terbaik sepanjang masa hingga saat ini adalah Milton H. Erickson (1901 – 1980), seorang Psikiater Amerika Serikat yang mengkhususkan diri pada medical hypnosis dan family terapi. Erickson adalah pendiri dari American Society for Clinical Hypnosis. Menariknya adalah Hampir sebagian besar proses terapi yang dilakukan Erickson dilakukan menggunakan pendekatan Informal Hypnosis (tanpa mata tertutup). Beliau sangat piawai membuat seseorang masuk ke kondisi hipnosis hanya melalui perbincangan saja.


Sejarah Neuro-Linguistic Programming (NLP)

NLP dikembangkan pada Tahun 1970-an oleh Richard Bandler dan John Grinder dengan memodel tiga terapis terkenal dan terbaik pada saat itu, yaitu Milton Erickson, Virginia Satir dan Frederick Perls. Kesamaan dari ketiga terapis ini adalah mereka sama-sama menggunakan pendekatan Hipnosis dalam melakukan terapi.

Pemodelan yang dimaksud di atas adalah Richard Bandler dan John Grinder mencari tahu / mengamati apa saja dan bagaimana sebenarnya yang telah dilakukan oleh ketiga orang ini sehingga mereka bisa menyelesaikan permasalahan psikologi kliennya dengan lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan dengan terapis-terapis lainnya. Selanjutnya Richard Bandler dan John Grinder mencatat seluruh langkah-langkah komunikasi yang mereka bertiga lalukan.

Yah, Pemodelan ini sama seperti anda diminta mengamati Seorang Chef dalam Membuat Kue Black Forest, lalu mencatat segala sesuatu yang diperlukan dalam membuat Black Forest, mulai dari jenis bahan, banyaknya bahan dan langkah-langkah pembuatannya. Hasil Pemodelan ini lalu anda tuangkan dalam buku manual pembuatan Black Forest. Jadi siapa saja yang mau membuat Black Forest tidak perlu lagi harus melihat langsung Chef tersebut. Cukup mengikuti instruksi yang ada dalam buku manual dan anda pun bisa membuat Kue Black Forest Sendiri.

Sama juga dengan NLP ini. Awalnya Richard Bandler melakukan pemodelan terhadap ketiga orang tersebut lalu menuangkannya dalam sebuah Buku Manual. Lalu Richard Bandler dan John Grinder melihat adanya Hubungan Perilaku dengan Bahasa yang ada di pikiran seseorang, dan Buku Manual tersebut disempurnakan menjadi sebuah metodologi yang bernama NLP (Neuro-Linguistic Programming).
Jadi Agar bisa memprogram diri sendiri dan orang lain lebih cepat dan efektif, Anda tidak perlu hidup di zaman Milton Erickson, cukup Pelajari dan Praktekkan saja buku manualnya, maka anda pun bisa melakukannya sama hebatnya dengan mereka.
Salah Satu yang menarik di dalam NLP adalah setiap orang diminta untuk memahami apa persisnya yang terjadi pada diri seseorang (struktur internal) saat mereka mengalami suatu kondisi mental dan perasaan tertentu.
Dalam NLP, Struktur Internal ini disebut dengan Modalitas (dan Sub-Modalitas). Yang dilakukan oleh Praktisi NLP adalah Mengubah Struktur Internal seseorang dengan cara mengubah Sub-Modalitas. Sehingga dengan Mengubah Strukturnya, maka Perasaan/Mental Seseorang juga dapat berubah.
Jadi mudahnya, untuk membuat traumatik seseorang menurun dan hilang, praktisi tidak menggunakan sugesti-sugesti formal seperti di hipnosis, cukup mengubah sub-modalitasnya dan relatif lebih cepat, traumatiknya bisa berkurang bahkan hilang.
Seiringnya waktu, NLP sudah berkembang dengan sangat cepat dimana, NLP menjelma menjadi salah satu Tools Komunikasi yang Powerful dalam mempengaruhi orang lain dalam berbagai konteks di luar dunia terapi.  Saat ini Pola Komunikasi Persuasif NLP sudah banyak digunakan dalam Dunia Public Speaking, Negosiasi, Penjualan, dan Konteks apapun yang membutuhkan Komunikasi Persuasif.

Melihat Sejarah Awal Mula Munculnya Hipnosis dan NLP ini, apakah Anda sudah mulai melihat persamaan dan perbedaan dari Hipnosis dan NLP ini? Baiklah, mari kita simpulkan.

Persamaan Hipnosis dan NLP

  • Sama-Sama berbicara tentang Komunikasi Persuasif (mempengaruhi diri sendiri dan orang lain)
  • Sama-Sama digunakan untuk keperluan terapi (Psikoterapi)
  • Sama-Sama sebuah "brand" atau istilah yang diciptakan seseorang dan pemahaman akan ilmunya dapat terus berkembang. 

Perbedaan Hipnosis dan NLP

  • Terapi yang dilakukan di dalam Hipnosis identik dengan memberikan sugesti, sedangkan di dalam NLP ditekankan pentingnya kemampuan mengubah struktur internal (sub-modalitas).
  • Hipnosis (khususnya formal) menekankan pada sleep trance (kondisi hipnosis dengan mata terpejam). Sedangkan NLP tidak peduli dengan trance harus dengan mata terbuka atau tertutup
  • Hipnosis (conventional) berfokus kepada akar masalah dan membantu klien memaknai kembali kejadian tersebut menjadi lebih positif, sedangkan NLP berfokus kepada Hasil Akhir (Outcome) yang ingin dicapai oleh Klien dan membantu klien mendapatkannya.
  • Istilah Hipnosis Jauh duluan Muncul daripada NLP, sedangkan NLP lahir dengan melakukan pemodelan dari orang-orang yang expert di Dunia Hipnosis.

Yang Terbaik adalah Menggabungkannya.
Betul sekali, saya sendiri melihat bahwa keterampilan Hipnosis dan NLP bukanlah sesuatu yang harus diadu dan dibandingkan kehebatannya, karena menurut saya setiap Pendekatan punya Kelebihannya masing-masing, dan Kabar Baiknya, Hipnosis dan NLP akan menjadi kekuatan yang luar biasa jika dikombinasikan.

Lebih Baik Duluan Belajar Hipnosis atau NLP?

Bagi saya sama saja, tidak jadi masalah apakah Anda harus belajar NLP atau Hipnosis terlebih dahulu, yang lebih baik adalah belajar kedua-duanya. Untuk Belajar Hipnosis, bisa klik di sini! Sedangkan untuk Belajar NLP, silakan klik di sini!


Salam Dashyat Luar Biasa!

©Rezky Daniel
- Certified International Hypnotherapist by IACT- USA 
- Founder pusathipnoterapi.com - Pusat Belajar Hipnotis Hipnoterapi Terbaik di Indonesia
- Founder klinikhipnoterapi.id - Klinik Hipnoterapi No.1 di Indonesia




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Debby Yulitasari CHt CRM

Belajar Nilai Kehidupan dari SEKUMPULAN ANGSA