Hakekat Utama Belajar Hipnoterapi







Salam Dahsyat Luar Biasa,

Sampai Artikel ini ditulis, sudah tak terasa saya telah memberikan training Hipnoterapi selama 6 Tahun dengan jumlah Alumni yang mencapai ribuan di seluruh pelosok Indonesia. Hmm.. Banyak juga ya.. Nah, Berdasarkan pengalaman saya memberikan training, ternyata motivasi seseorang belajar Hipnosis (kebanyakan) adalah, bagaimana ilmu ini nantinya untuk:
  • Mengubah Perilaku Anaknya
  • Mengubah Mindset Karyawan/Anak Buahnya
  • Mengubah Mindset Istri/Suaminya
  • Mempengaruhi Calon Pembeli
  • Mempengaruhi Investor, dan lainnya
Dan kesamaan dari semua motivasi di atas adalah:
"Untuk Mengubah Orang Lain".
Salah? Yah tidak juga.. karena saya juga awalnya belajar hipnoterapi agar bisa mempengaruhi murid-murid di bimbingan belajar yang saya kelola. Namun semakin lama menjalankan profesi sebagai hipnoterapis, saya mulai menyadari satu hal, bahwa belajar hipnoterapi hakekatnya adalah untuk Perubahan Diri Sendiri.

Betul sekali, sejatinya Hipnoterapi adalah Cara untuk mengubah paradigma pembelajarnya sehingga mereka bisa memiliki Mindset Lebih Baik, Mengubah Perilaku Diri Sendiri, dan Lebih Bisa Menghargai Persepsi Orang Lain. Saya yang selalu rutin mengikuti Forum-Forum Diskusi yang diadakan oleh IACT-USA, semakin menyadari bahwa mereka yang sudah terbukti menjadi Hipnoterapis Kelas Dunia selalu mengedepankan 2 (dua) hal ini:

1. Self first, then others

Ubah diri sendiri dulu baru kita dikatakan cukup layak untuk mengubah orang lain. Tahukah Anda bahwa KETELADANAN adalah SUGESTI TERBAIK di dunia? Karena dengan keteladanan anda bisa menghipnosis jutaan orang dimana aja, bahkan tanpa anda perlu kenal mereka, tahu mereka, atau siapa mereka. Bahkan dengan KETELADAN , Anda bisa menghipnosis banyak orang, meskipun Anda telah meninggal dunia. Hal ini sudah dilakukan Mother Theresa, Mahatma Gandhi, Martin Luther, dll.

2. Listen first, then suggest.

Seorang Hipnoterapis dituntut untuk mendengarkan terlebih dahulu, memahami terlebih dahulu, mencoba masuk ke "map" atau "dunia" si klien, lalu kita dapat dikatakan layak untuk berbicara, dan memberikan sugesti. Kebanyakan Hipnoterapis Pemula sering sekali bertanya kepada saya tentang membuat script, padahal ketemu klien saja belum, atau mendengarkan seluruh keluhan klien aja belum. Emangnya sugesti itu mantra? Tinggal ucapkan seluruh scriptnya, langsung sim salabim sembuh? Yah tidaklah.. Saran saya, Latihlah untuk mendengarkan. Coba luangkan waktu Anda terlebih dahulu untuk mendengarkan dengan saksama apa yang dikeluhkan klien, dan dari sana lah Anda baru memikirkan strategi terapetik dan kata-kata sugestinya. Jangan dibalik ya..

Semoga Bermanfaat.

Rezky Daniel
Founder Smart Hypnotist Center.
Info Jadwal Training Terdekat di kota Anda, Hubungi:
SMS/telp: 0812-1205-3862 (Yuda)
atau WA: 0856-900-5878 (Yuda)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Hipnotis (Hipnosis) dengan NLP

Belajar Nilai Kehidupan dari SEKUMPULAN ANGSA

Hipnoterapi Hanya dengan Harga IKHLAS !!