Bagaimana Emosi Ketakutan Bisa Muncul? [Artikel Ilmiah]



AMYGDALA DAN EMOSI KETAKUTAN.

Dalam hal mengelolah informasi yang masuk kedalam otak kita, secara umum otak terbagi atas dua bagian yaitu; bagian kortex serebri yang mengelolah informasi yang masuk ke otak secara rasional, dan bagian sistim limbik yang mengelolah informasi yang masuk keotak secara emosional.

Salah satu bagian yang cukup penting dari sistim limbik dalam hal emosi adalah amygdala. Amygdala berasal dari bahasa latin amygdalae adalah sekelompok saraf yang berbentuk kacang almond. Pada otak vertebrata terletak pada bagian medial lobus temporal, amygdala pada otak manusia terdapat satu pasang.

Amygdala merupakan bagian dari otak yang memiliki peran penting dan sangat menentukan dalam emosi, terutama emosi rasa takut. Amygdala berfungsi mengevaluasi informasi sensorik yang diterima, dan kemudian dengan cepat menentukan kepentingan emosionalnya, dan membuat keputusan untuk mendekati atau menjauhi suatu objek atau situasi (fight-freeze-or-flight).

Ketika terjadi suatu kejadian yang memicu emosi, katakanlah misalnya takut, yang terjadi kemudian adalah amygdala mengirim pesan ke semua bagian dari otak sehingga memicu dikeluarkannya hormon yang berkenaan dengan reaksi paling primitif lawan atau lari. Hal ini dilakukan dengan cara memicu pusat pergerakan, mengaktifkan sistem kardiovascular, mensiagakan otot dan lainnya. Selain itu amygdala juga memicu dikeluarkannya neurotransmitter norepinephrine untuk meningkatkan reaksi dari area utama otak, sehingga panca indra menjadi lebih siaga, amygdala juga mengirim pesan ke batang otak sehingga memunculkan ekspresi takut, ketegangan, meningkatkan laju detak jantung yang meninggikan tekanan darah dan membuat nafas menjadi lebih cepat dan dangkal.

Dalam mengevaluasi suatu bahaya atau ancaman Amygdala bekerja dengan sangat cepat, dan akan mengambil keputusan yang dianggap terbaik. Hasil informasi yang diolah dalam amygdala kemudian di ambil alih atau diteruskan oleh hasil analisis yang lebih akurat yang dihasilkan oleh cortex cerebri. Hal ini dapat dimengerti mengapa kita dapat sedemikian terkejutnya saat ada tangan yang menepuk punggung kita, ketika kita sedang berjalan was-was disebuah jalan yang gelap. Rasa takut itu menghilang setelah cortex cerebri mengenali bahwa tangan yang menepuk punggung kita tersebut adalah tangan salah satu teman yang berniat usil.

Seseorang yang mengalami gangguan pada amygdala akan menyebabkan dirinya akan kehilangan rasa takut, dan juga tidak mempunyai ekspresi rasa takut bahkan meskipun dirinya ditodong senjata tajam, jadi jika anda masih takut kehilangan uang, takut kehilangan pacar atau takut membuat keputusan akan dampak negatifnya maka bisa dipastikan amygdala anda masih berfungsi dengan baik.

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau sesuatu. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang, ataupun takut terhadap sesuatu.

Seseorang yang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya, mengambil keputusan secara emosional, tidak menerima pendapat orang lain, tidak mengerti perasaan orang lain, merasa dirinya paling benar, dan selalu memaksakan pendapat atau keinginannya adalah tanda bahwa orang tersebut tidak mampu melakukan upaya manajemen emosi. 

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bagian otak kita yang berhubungan sangat erat dengan emosi adalah amygdala, dengan memahami kerja amygdala maka yang diharapkan adalah seseorang lebih mampu memahami mengenai apa yang terjadi pada dirinya pada saat mengalami gangguan emosi, dan tentunya yang paling diharapkan adalah melakukan suatu upaya manajemen emosi.

Dan Menariknya adalah Saat seseorang dalam kondisi hipnosis, dimana frekuensi gelombang otaknya pada kisaran 3,5-7 Hz, fungsi Amygdala seperti bisa dikontrol dan dikelola secara manual. Dalam arti, Apabila seseorang memutuskan untuk berani, maka Amygdala akan menjadi non-aktif, dan apabila Anda ingin memperkuat rasa takut pun, maka Rasa Takut pun akan menjadi-jadi dan dapat menghasilkan sebuah halusinasi, seperti: Jalan di kuburan, dan saat Anda ketakutan, Anda dapat mendengar suara daun begitu jelas bahkan terlihat seperti penampakan-penampakan tertentu.

Setelah Belajar Hipnoterapi, Anda tidak diajarkan menjadi tidak akan pernah takut lagi atau menghilangkan rasa takut, tetapi Anda akan menjadi lebih menyadari rasa takut itu sendiri sehingga mampu untuk mengelola rasa takut tersebut. 

Sumber Tulisan:
Ishak, S.Ft. (Fisioterapis) & Rezky Daniel (Hipnoterapis)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Hipnotis (Hipnosis) dengan NLP

Belajar Nilai Kehidupan dari SEKUMPULAN ANGSA

Hipnoterapi Hanya dengan Harga IKHLAS !!